OJK: Konsolidasi Bank BUMN Bisa Jadi Lokomotif Sistem Perbankan

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Kepepet Lebaran, Pria Paruh Baya Gasak Rp 5 Juta dari Jasa Tukar Uang Baru Keliling
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai konsolidasi bank-bank milik pemerintah diharapkan menjadi lokomotif sistem perbankan nasional ke depannya. Pernyataan OJK itu menanggapi rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk oleh PT Bank Mandiri Tbk.

10 Jam Berlakukan One Way Jalur Puncak, Polisi Klaim Kendaraan Arah Jakarta Ramai Lancar

Namun demikian, di Jakarta, Kamis 24 April 2014, Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan, sebagai regulator perbankan, OJK menghormati keputusan pemerintah sebagai pemilik saham mayoritas bank tersebut.
Vinales Start Terdepan di MotoGP Amerika 2024, Acosta 'Si Bocah Ajaib' Kalahkan Marquez


"Tentu saja itu keputusan pemilik, OJK itu pada prinsipnya ingin mendorong konsolidasi industri keuangan nasional," ujarnya.


Muliaman mengatakan, pengembangan produk-produk pembiayaan perumahan harus ditingkatkan, mengingat kebutuhan perumahan di Indonesia masih besar. Dengan banyaknya pilihan produk tersebut, masyarakat bisa leluasa memilih pembiayaan yang terbaik.


"Saya dengan BTN sudah banyak melakukan pembicaraan untuk mengembangkan produk-produk yang terkait
mortgage
nantinya. Kami tidak perlu khawatir jika harus belajar dengan negara lain dalam pengembangannya," tambahnya.


Karena itu, menurut Muliaman, untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang besar itu, diperlukan bank dengan kekhususan seperti BTN yang dalam kondisi sehat dan kuat.


"Tentu saja, ketika sampai di situ, pemerintah sebagai pemilik mempunyai kebijakan sendiri," ungkapnya.


Mengenai penguatan perbankan nasional, Muliaman mengatakan, segera melakukan pertemuan dengan menteri BUMN. Untuk itu, peran bank pelat merah sekitar 40 persen dari seluruh perbankan nasional, masih bisa ditingkatkan.


"Kita perlu kekhususan itu, karena ada kebutuhan. Tapi, sekaligus juga perlu bank yang kuat, artinya
well capitalized
dan
well managed
, itu dua hal yang selalu menjadi persyaratan bersama," tegasnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya