Kasus Pengantin Anak Yaman Hanya Isapan Jempol?

Unjuk Rasa Perempuan Yaman
Sumber :
  • Reuters / Khaled Abdullah

VIVAnews - Kasus bocah perempuan di Yaman yang baru berusia delapan tahun dan meninggal di malam pertama pernikahannya memicu kemarahan dunia internasional. Para aktivis bahkan kampanye menuntut agar pengantin pria dan keluarga bocah perempuan bernama Rawan tersebut segera ditahan.

Laman Dailymail, Jumat 20 September 2013 melansir, laporan soal kebenaran kasus itu kini jadi tanda tanya banyak pihak. Sebab pejabat tinggi Yaman menunjukkan kepada media bahwa kasus itu tidak benar adanya.

Mereka bahkan mengajak dan menunjukkan kepada salah satu media Timur Tengah, Gulf News, Rawan masih hidup. Gulf News juga bertemu dengan ayah Rawan, Mohammed Abdu Abkar Ebrahim Hattan, yang kini jadi sasaran kemarahan publik setelah berita itu meluas.

Dalam sebuah video yang diunggah Arab News, Hattan membantah Rawan menikah dengan pria usia 40 tahun. Hattan bahkan menyebut kisah yang kini beredar dihembuskan oleh orang yang telah dirasuki setan.

Di video itu, Hattan kesal saat ditanya perihal dirinya yang telah menikahkan salah satu putrinya yang masih di bawah umur. Hattan mengaku memang memiliki enam anak perempuan dan satu laki-laki.

Dubes Australia Beri Ucapan Selamat Idul Fitri ke Umat Muslim di Indonesia

Salah satu anak perempuan mereka memang sudah menikah, tapi itu bukan Rawan. "Mereka semua dalam kondisi yang sehat dan tidak menderita. Saya membantah semua berita ini," tegas Hattan.

Ketika ditanya alasan orang-orang ingin menyebarkan berita bohong perihal dirinya, Hattan mengaku tidak tahu menahu.

"Ada orang-orang yang menyukai saya dan ada juga yang membenci. Mereka ingin mengganggu media, pejabat tinggi dan saya. Ini benar-benar sebuah propaganda," ucap Hattan.

Sementara di video lainnya, terlihat seorang bocah perempuan mengenakan jilbab bermotif bunga. Bocah itu mengaku bernama Rawan Mohammad Abdu Abkar Ebrahim Hattan atau Rawan. Dia mengaku belum pernah menikah. "Berita itu sama sekali tidak benar," ujar Rawan.

Ditanya komentarnya soal berita yang menyebut dirinya telah meninggal, Rawan hanya ingin menyampaikan dirinya masih hidup. Dia juga mengaku, hingga saat ini masih tinggal bersama ayah dan ibunya.

Berita itu muncul kali pertama pada 9 September kemarin. Rawan dikabarkan menikah dengan seorang pria berusia 40 tahun dan meninggal di malam pernikahannya akibat pendarahan dan pecahnya rahim.

Kasus ini turut mengundang perhatian Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton. Dia mengaku kaget dan menekan Pemerintah Yaman untuk segera menyelidiki kasus tersebut.

Praktik pernikahan anak di Yaman sudah menjadi sesuatu yang umum. Fakta itu membuat berbagai kelompok HAM internasional menekan pemerintah agar segera memberlakukan aturan usia minimum bagi pernikahan anak.

Dulu Pemerintah Yaman sempat memberlakukan aturan usia minimum bagi anak untuk menikah yakni ketika mencapai umur 15 tahun. Namun aturan itu kemudian dianulir parlemen di tahun 1990an.

Menurut parlemen, keputusan menikahkan anak perempuan, menjadi tanggung jawab orang tua masing-masing untuk menentukan boleh atau tidaknya.

Selain itu kondisi kemiskinan di Yaman, dianggap turut berperan dalam menjamurnya pernikahan anak di sana. Pasalnya keluarga mempelai perempuan akan mendapat tambahan dana senilai ratusan dollar dari mahar yang diberikan mempelai laki-laki.

Tradisi yang masih dipegang kuat oleh penduduk sekitar juga ikut berperan serta. Menurut mereka, semakin muda usia istri, maka dapat lebih mudah dibentuk menjadi sosok pendamping yang patuh.

Pertamina Adds 7.36 Million Three-kg Gas Canisters for Eid al-Fitr

Alhasil menurut laporan Kementerian Sosial Yaman tahun 2010 silam menyebut lebih dari seperempat perempuan Yaman menikah sebelum berusia 15 tahun.

Manajer Manchester City, Pep Guardiola

Pesan Pep Guardiola ke Real Madrid: Bukan soal Permainan, Tapi Tolong Benahi Hal Ini

Pep Guardiola mendesak Real Madrid untuk ‘memperbaiki’ kondisi lapangan mereka di Santiago Bernabeu setelah hasil imbang 3-3 Manchester City di Liga Champions.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024