Sumber :
- http://kfk.kompas.com
VIVAnews -
PT Pertamina EP menyatakan semburan lumpur dan gas Prabumulih, Sumatera Selatan, masih belum bisa dihentikan. Perusahaan sudah menginjeksi lumpur berat hingga 3.000 barel pada Sabtu 6 April ini namun belum sepenuhnya mengatasi masalah.
"Kami telah hampir 2 jam melakukan
dynamic killing , namun tekanan gas dari dalam sumur masih tinggi, sehingga kick belum sepenuhnya tertanggulangi," kata Juru Bicara Pertamina EP, Agus Amperianto.
Baca Juga :
Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga
Baca Juga :
Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini
"Kami telah hampir 2 jam melakukan
Baca Juga :
Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23
Anak usaha PT Pertamina itu masih terus mengurai tekanan gas yang keluar dari sumur TLJ 25 dengan cara simulasi injeksi
water jetting
, yaitu dengan menyemprot air bertekanan tinggi untuk mengurangi efek tekanan dari bawah yang diikuti penginjeksian kembali lumpur berat.
Pertamina EP juga mempersiapkan pemboran miring dari sumur TLJ 157 yang jaraknya tak jauh dari pusat semburan. "Pengerjaan ini membutuhkan waktu 14 hari."
Sumur TLJ 25 yang merupakan sumur pengembangan diharapkan menghasilkan cadangan minyak hingga 300 barel per hari pada kedalaman 2.200 meter. Namun, pada pemboran 310 meter terjadi semburan material bawah tanah yang dibarengi dengan gas.
Pertamina telah mengungsikan ratusan kepala keluarga dalam radius 300 meter dari pusat semburan. "Pertamina EP juga telah menyiapkan posko–posko penampungan bagi warga yang merasa terganggu akibat kebisingan dalam proses penanganan ini."
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Anak usaha PT Pertamina itu masih terus mengurai tekanan gas yang keluar dari sumur TLJ 25 dengan cara simulasi injeksi