Soeharto di Mata 34 Wartawan Istana

Soeharto
Sumber :
  • Buku 'Pak Harto, The Untold Stories'
VIVAnews
Indonesia Still Has Chance to Qualify Olympics After Defeated by Uzbekistan
- Mengenang sejarah kepemimpinan Presiden Indonesia kedua, Soeharto, tentu tak bisa dilepaskan dari pencapaian kesuksesan pembangunan nasional Indonesia. Tapi, tentu perlu juga memahami kegagalannya dalam pemerintahan Orde Baru.

Viral! Imam Masjidil Haram Syekh Sudais Cari Indomie di Stand Kuliner Mahasiswa Indonesia

Untuk mengenang itu, 34 wartawan senior yang pernah bertugas di Istana Presiden pada kurun tahun 1968 - 1998 telah berhasil menuangkan kisahnya tentang kenangan dan kesan bertugas meliput kegiatan Presiden Soeharto dalam sebuah buku.
Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi 88 Detik Luncurkan Abu Setinggi 1.000 Meter


Buku berjudul "34 Wartawan Istana Bicara Tentang Pak Harto" ini diluncurkan oleh Universitas Mercu Buana yang bekerja sama dengan Persaudaraan Wartawan Istana (PEWARIS). Buku ini juga berusaha mengungkapkan hal-hal yang belum pernah diketahui sebelumnya oleh masyarakat tentang Soeharto.


Menurut Rektor Universitas Mercu Buana, Arissetyanto Nugroho, ada tiga hal penting dengan terciptanya buku ini. "Pertama, buku ini mengungkapkan sisi lain Soeharto. Kedua, ada banyak wartawan senior yang menuliskan pengalamannya, Ketiga, para wartawan senior itu menulis dengan tingkat analisa yang baik dan berimbang," kata Arissetyanto dalam peluncuran buku itu di Jakarta, 27 Maret 2013.


Ia menyampaikan, di dalam buku ini ada yang menuturkan suka-duka pengalaman pribadinya dalam menjalankan tugas.  Selain itu, ada juga yang menyoroti, mengenang, dan menimbang kembali apa saja yang telah dilakukan oleh Presiden Soeharto.


"Namun, umumnya mencoba melihat sisi positif yang sudah diwariskan dari masa kepresidenan Soeharto ke masa sekarang," ujar Arissetyanto.


Sementara menurut Johannes Baptista Sumarlin atau lebih kenal JB Sumarlin, Mantan Menteri Keuangan pada zaman Orde Baru, buku ini telah membuat ia bernostalgia dan tersenyum.


"Banyak celotehan para penulis naskah saat berada di lingkungan kepresidenan. Saya terharu membaca perjuangan para kameramen dan fotografer saat mengabadikan momen bersama Presiden Soeharto. Semoga pengalaman para wartawan menjadi kenangan, pengalaman, dan pengabdian jurnalistik yang bermanfaat," kata JB Sumarlin. (eh)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya