- ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
VIVAnews - Badan Kehormatan DPR sudah menyiapkan waktu untuk memanggil Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan untuk mengklarifikasi pernyataan ada anggota DPR yang meminta jatah ke BUMN. Badan Kehormatan telah mengagendakan pemanggilan itu pada masa reses DPR mulai 29 Oktober hingga 18 November 2012.
"Badan Kehormatan telah mendapat persetujuan dari Pimpinan DPR untuk melakukan pemanggilan kepada Pak Dahlan Iskan pada masa reses ini," kata Ketua Badan Kehormatan DPR M Prakosa, Rabu 31 Oktober 2012.
Menurut dia, pemanggilan itu dalam rangka permintaan keterangan terkait pernyataan beliau mengenai 'kongkalikong pembahasan anggaran'. "Minggu ini para Anggota BK sedang kunjungan kerja ke daerah, Jadi paling cepat minggu depan," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Prakosa menjelaskan, Badan Kehormatan tidak hanya meminta keterangan Dahlan soal nama-nama yang diduga memeras BUMN, tapi juga modus transaksi yang telah dilakukan oleh oknum yang dituduh memeras dan yang disebut diperas. "Ini akan kami ungkap," kata dia.
Isu ini berhembus saat DPR membentuk Panitia Kerja Hulu Listrik yang menyikapi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Temuan menyebutkan PLN telah menghilangkan kesempatan penghematan sebesar Rp37 triliun. Dahlan dua kali mangkir dari pemanggilan DPR.
Nah, di tengah kegeraman anggota DPR atas mangkirnya Dahlan, justru beredar kabar bahwa Dahlan mengirim SMS kepada Seskab Dipo Alam tentang adanya anggota DPR minta jatah ke BUMN. Reaksi anggota DPR tambah keras atas tindakan mantan Direktur Utama PLN itu. (eh)