- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - PT Wijaya Karya Tbk mengungkapkan bahwa proyek Mass Rapid Transit (MRT) atau moda angkutan massal berbasis rel tidak masuk dalam incaran perseroan tahun ini.
"Beberapa yang sudah kami incar, tapi MRT itu bukan masuk tahun ini. Kami kan ikut dua paket di underground dan tiga paket di elevated," kata Sekretaris Perusahaan Wika, Natal Argawan, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 18 Oktober 2012.
Sementara itu, Natal mengungkapkan bahwa hingga September 2012, nilai kontrak yang didapatkan perseroan mencapai Rp11,2 triliun dari total target tahun ini Rp16,5 triliun.
Dia memaparkan, beberapa proyek baru yang diperoleh September itu antara lain proyek pembangunan Sudirman Suite (Jakarta) senilai Rp350 miliar, proyek Aston Priority (Jakarta) Rp149 miliar, dan PLTMG Rawa Minyak (Riau) Rp270 miliar.
Selain itu, ada pembangunan infrastruktur umum seperti Jembatan Merah Putih Bentang Tengah, Ambon senilai Rp125 miliar dan Jalan Yos Sudarso Kutai, Kaltim, senilai Rp150 miliar.
"Total order book sampai September 2012 sebesar Rp27,3 triliun, termasuk proyek tahun lalu," tuturnya. (art)